Selasa, 30 November 2010

Asal Usul Notasi Musik


Do Re Mi Fa Sol La Si.. dari mana asal kata-kata itu sehingga bisa kita ucapkan dan bisa kita nyanyikan. Pada postingan kali ini saya akan membahas asal usul notasi musik.

Dari tahun 1400 SM , di Ugarit ditemukan beberapa tulisan persegi yang menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa Huri dan disertai sejenis notasi, namun lagu itu  tidak berhasil untuk di tiru atau di nyanyikan ulang. Lalu ditemukan juga sebuah pernyataan apakah bangsa Ibrani mempunyai suatu sistem notasi atau tidak. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menafsirkan tanda-tanda tekanan suara dari naskah Ibrani sebagai bentuk notasi, tetapi ternyata tidak berhasil, karena tanda-tanda tekanan suara itu lebih diperuntukan untuk mengucapkan daripada untuk musik, disamping itu tanda-tanda tersebut merupakan tambahan yang dibuat dari karya aslinya.

Dengan tidak adanya notasi musik yang dibakukan ataupun yang bisa ditulis, kita tidak akan bisa menyebar luaskan satu karya musik ataupun mewariskannya ke generasi penerus. Karena adanya notasi musik inilah, maka hingga saat ini kita masih bisa tetap menikmati hasil karya dari Bach, Mozart maupun Beethoven.

Lalu siapa sebenarnya pencetus ide dari notasi musik barat modern seperti yang kita kenal sekarang ini?

Pada abad ke-11 (995-1050) seorang rahib dari ordo Benediktin yang bernama Guido dari Arezzo berusaha mengajarkan kepada siswa-siswinya untuk menghafal nada-nada dari c-d-e-f-g-a. Karena ia sudah hafal dan akrab di telinganya dengan "Ut Queant Laxis", lagu Kristen mengenai rasul Yohanes, maka ia menciptakan alat mnemonis:
UT-queant laxis
RE-sonare fibris
MI-re gestorum
FA-muli tuorum
SOL-ve pollutis
LA-biis reatum
Sancte Iohannes

Suku kata asli dari kata2 ke enam ungkapan ini telah bisa dijadikan nama nada: ut, te, mi, fa, sol, la. Hingga saat ini kita masih menggunakan sistem ini, hanya untuk kata UT telah dirobah menjadi DO dan setelah La masih ada tambahan Si.

Karena adanya nada notasi musik inilah maka sekarang ini kita bisa memiliki harta simpanan yang sangat besar berupa ratusan ribu karya musik mulai dari karya musik yang berat, sampai lagu-lagu yang sederhana hingga dengan simfoni2 yang rumit.

Melalui notasi ini pulalah, musik mulai bisa ditulis dan diajarkan dari lembaran musik, teori musik pun bisa di ikuti melalui notasi dengan nama lebih mudah untuk mempelajari sebuah lagu maupun instrument musik, dan mulai saat itu lebih dari satu irama yang bisa dimainkan bersamaan dan begitu juga dengan terciptanya harmoni dalam nada musik maupun lagu.

Sejarah Ice Cream

Ice Cream atau Es Krim.. hmm siapa yang tidak suka es krim? Sebagaian besar dari kita pasti sangat menyukai es krim. Jangan hanya suka makan es krim aja, tapi kita juga harus tau sejarah adanya ICE CREAM! 

Menurut cerita, es krim sudah mulai dikenal sejak jaman Romawi saat diperintah oleh Kaisar Nero. Ini terbukti dari catatan sejarah yang menceritakan tentang sebuah pesta, yang diimana pada salah satu hidangannya adalah es yang diambil dari penggunungan dengan dihiasi buah-buahan.

Tapi es krim dengan bentuk seperti sekarang, yang mengenalkannya adalah Kaisar Tang dari Dinasti Shang, China. Kaisar Tang adalah raja yang memiliki citarasa tinggi terhadap makanan dan minuman. Masakan Cina dimasa itu betul-betul dibuat menjadi masakan kelas dunia. Para juru masak terbaik dari seluruh Cina dikumpulkan, mereka diberikan jenjang atau tingkat keahlian. Teknik memotong dan menggoreng jadi sebuah kebanggaan bagi para ahli juru masak Cina. Ketika disajikan es yang diambil dari salju yang turun, Kaisar tidak segera menyantap begitu saja es yang tersedia. Tapi Dia meminta agar es dicampur dengan susu sapi, tepung dan sedikit kapur barus. Lalu adonan ini diaduk hingga membentuk krim. Mulailah dikenal di kalangan istana es krim yaitu es yang berupa adonan beberapa bahan.

Pada awalnya es krim terbuat dari es salju yang dicampur lemak susu, buah-buahan dan diberi berbagai macam adonan sehingga lembut dan nikmat. Di Eropa, es krim dibawa dan diperkenalkan oleh Marcopolo. Dimasa itu yang namanya hidangan dari es adalah hidangan untuk kaum bangsawan. Apalagi ketika listrik belum ditemukan, orang berusaha membuat es dengan cara membuat mesin minyak tanah. Mereka tidak lagi harus menunggu musim salju tiba, tapi dengan teknologi bisa membuat air beku. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh para bangsawan dan orang-orang kaya sehingga sampai tahun 1600-an es merupakan hidangan mewah.

Tapi di zaman sekarang, ice cream sudah bukan merupakan hidangan mewah, semua kalangan bisa menikmati es krim dengan berbagai cita rasa.
Ice Cream

Kamis, 25 November 2010

Mari Mengenal Diri Kita Sendiri

Halo semuanya, thanks banget ya udah mau mampir dan baca-baca blog saya. Seneng banget ternyata website ini lumayan juga banyak peminatnya!! Berarti yang minat sama dunia komunikasi dan pengen belajar tentang komunikasi lumayan banyak juga ya?? hehehe.. bagus kalo gitu! kenapa? karena, saya tau mahasiswa jaman sekarang apa-apa nyari pake internet. Jangankan hal-hal yang kecill.. sampe ada aja loh, anak males yang nge download skripsi biat di “kopas” alias copy paste. Hahaha.. sebenernya, perkembangan teknologi komunikasi yang semakin menggila ini tergantung juga lhooo pemakaiannya! semoga dipake buat hal yang positif, dan dijadikan sebagai alat untuk pencerdasan bangsa, bukan malah jadi pembodohan. Apalagiii.. sekarang Google udah bisa translate Indonesia - English yaaa?? semakin gampang yaa aksesnya! but don’t forgett all.. darimanapun sumber yang ada di internet, semuanya juga berasal dari BUKU. tetep aja yaa.. buku yang harus jadi panutan kita! Internet segalanya, tapi buku adalah yang lebih lengkap dari segalanya. Bedanya, internet murah aja, jadi gampang akses apapun!

Komunikasi adalah hal yang sederhana, tapi sangat penting dalam kehidupan kita. Hidup tanpa komusikasi, tidak akan dapat berjalan dengan baik, semua yang direncanakan atau yang telah di atur akan berantakan jika tidak ada komusikasi.
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama.

Model Komunikasi Linear

Model komunikasi ini mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran. Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear. Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver).Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalm proses komunikasi.
Model Interaksional
Model interaksional menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator.Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tapatnya melalui pengambilan peran orang lain.Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

Model Transaksional

Model komunikasi transaksional ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalm sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Dalam berkomunikasipun banyak hal-hal yang harus kita perhatikan, karena jika salah dalam berkomunikasi, akan berdampak negative pada diri kita dan orang lain. Hal yang utama yang harus dilakukan adalah :
Kenali apa yang ada dalam diri kamu sebelum berkomunikasi agar tidak salah dalam memilih tindakan. YOU IS YOUR LIFE, YOU IS YOUR CHOICE, YOU IS YOUR FUTURE kenapa saya bikin quote kaya gini? karena kadang banyak orang yang buang-buang waktu dan mengerjakan apa yang mereka ngga suka, tapi mereka jalani. Sebenernya gapapa sih, cuma menurutku itu buang-buang waktu banget. Seperti ada kasus mengglobal seperti ini : “seorang insinyur dari sebuah insitut ternama di bandung, bekerja sebagai pegawai bank”. Contohnya memang terlihat ekstrim, tapi itu kenyataan lhoo.. banyak banget yang kaya gitu, malah lebih parah. Intinya, mereka membuang waktu untuk belajar tentang hal-hal “fisik” tapi kenyataannya mereka bekerja di jalur yang berbeda. Coba deh, renungkaann teman-teman, kuliah itu mahal lho.. pilih jurusan yang bener-bener mau jadi konsentrasi kalian ke depan itu penting. BERUNTUNGLAH kalian para lulusan komunikasi, karena KOMUNIKASI itu sifatnya luas, dan dimana-mana selalu ada komunikasi, so.. kalian bener-bener dibutuhkan!!! Ya.. semoga aja ya kedepannya bakalan ada sertifikasi untuk setiap jurusan perkuliahan, jadi lahan orang ga diambil sama yang lain!!
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila kita berkomunikasi dengan orang lain, kita belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri kita sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah kita pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normal."
Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.
Salah satu MOTIVASI kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Kita berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Kita berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara kita dan kita akan berinteraksi dengan mitra kerja di masa depan kita nanti.