Minggu, 30 Oktober 2011

METODE ILMIAH


Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Metode Ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, diantaranya:
      - Rasional         :  Sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia
- Empiris          : Menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca indera
- Sistematis       : Menggunakan proses dan langkah-langkah logis
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap peneliti dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :
1.       Rasa ingin tahu
2.       Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
3.       Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
4.       Tekun (tidak putus asa)
5.       Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
6.       Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)

Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:

·         Observasi awal

·         Mengidentifikasi Masalah

·         Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis

·         Melakukan Eksperimen

·         Menyimpulkan Hasil Eksperimen

 

A.     Observasi awal

Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli yang sesuai. Langkah- langkah observasi meliputi:
·         Menggunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview dan lain-lain
·         Mengumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur dan lain-lain.
·         Melakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
  1. Mengidentifikasi masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
Dalam mengidentifikasi masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,yaitu:
·         Membatasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
·         Memilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
·         Memilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

 

C.     Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
Dalam merumuskan masalah ada 2 hal yang harus diperhatikan,yaitu:
·         Menggunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
·         Merumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

 

D.    Melakukan eksperimen

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen.
Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu:
a.       Variabel bebas       : variabel yang dapat diubah secara bebas
b.      Variabel terikat       : variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung   pada variabel bebas.
c.       Variabel control      : variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan eksperimen adalah:
·         Mengusahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
·         Mempertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
·         Melakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
·         Mencatat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

  1. Menyimpulkan hasil eksperimen
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis, hal yang harus dilakukan adalah:
·         Tidak mengubah hipotesis
·         Tidak mengabaikan hasil eksperimen
·         Memberikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
·         Memberikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
·         Bila cukup waktu, hendaknya melakukan eksperimen sekali lagi atau menyusun ulang eksperimen.


  1. PROYEK ILMIAH

Proyek ilmiah adalah serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan megikuti prosedur standar tertentu yang disebut metode ilmiah. Prosedur ini sangat penting untuk diikuti karena salah satu ciri proyek ilmiah yang utama adalah replicable (dapat diulang), artinya apabila orang lain melakukan eksperimen serupa dengan prosedur standar yang sama akan diperoleh hasil yang serupa pula. Jelas bahwa dengan metode ilmiah (melalui prosedur standar yang sama) orang lain dapat  menguji apakah suatu proyek ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. 

Bagian akhir dari proyek ilmiah adalah menuliskan laporan proyek ilmiah agar hasil yang telah diperoleh dapat bermanfaat bagi orang lain. Laporan proyek ilmiah dapat dituliskan dalam berbagai bentuk dan format. 

 

Secara umum format laporan proyek ilmiah meliputi:

·         Halaman Judul
               Penulisan judul diletakkan di tengah halaman, disertai nama penulisnya di bawah judul. Judul sebaiknya mencerminkan isi proyek tetapi tidak boleh sama dengan pertanyaan permasalahan.
·         Daftar Isi
Halaman kedua setelah halaman judul adalah daftar isi. Daftar isi berisikan sekumpulan daftar semua hal dalam laporan.
·         Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan isi proyek. Biasanya abstrak tidak lebih dari satu halaman yang berisikan judul, tujuan, hipotesis, diskripsi singkat prosedur eksperimen dan hasil.
·         Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pernyataan dari tujuan dan latar belakang yang terkait dengan judul proyek ilmiah. Dalam pendahuluan harus terkandung pula ringkasan pernyataan hipotesis.
·         Pelaksanaan Eksperimen dan Data
Pada bagian ini sebutkan setiap percobaan yang akan dilakukan. Pada setiap percobaan harus disertakan tujuan percobaan, diikuti dengan daftar bahan yang digunakan beserta jumlahnya, kemudian dilanjutkan dengan prosedur atau langkah-langkah untuk melakukan percobaan. Sebaiknya menuliskan percobaan-percobaan tersebut secara jelas dan rinci agar mudah diikuti sehingga siapa pun yang melakukannya akan mendapatkan hasil yang sama (serupa).
Mengikuti setiap percobaan yang dilakukan, menuliskan semua pengukuran dan pengamatan yang telah dilakukan selama percobaan berlangsung. Grafik, tabel, dan diagram yang dibuat berdasarkan data harus diberi label (keterangan) dan apabila mungkin dengan warna-warni. Jika data yang digunakan dalam eksperimen amat banyak jumlahnya, cukup rangkumannya saja yang dituliskan pada bagian ini, sedangkan data lengkap sebaiknya diletakkan dalam lampiran. Melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dan memberikan interpretasi (makna) terhadap hasil analisis tersebut.
·         Kesimpulan
Pada bagian ini penulis menyimpulkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dan periksa apakah hasil eksperimen tersebut telah menjawab pertanyaan yang dipermasalahkan. Lalu membandingkan hasil eksperimen tersebut dengan hipotesis yang diajukan sebelum eksperimen dilakukan. Memberikan ulasan ringkas mengapa terjadi kesesuaian atau ketidak-sesuaian.
·         Ucapan terima kasih
Menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan proyek ilmiah yang dilakukan, misalnya nara sumber, sponsor, pemberi fasilitas percobaan, dan sebagainya.
·         Daftar Pustaka
                  Menuliskan sumber-sumber pustaka yang digunakan secara lengkap dan mengurutkan sumber-sumber tersebut secara alfabetik berdasarkan nama belakang pengarang.
ü     Untuk sumber berupa buku, menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul buku. nama penerbit. kota tempat penerbit. halaman.  
ü     Untuk sumber berupa jurnal menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul artikel. nama jurnal. volume jurnal. halaman tempat artikel dimuat.
ü     Untuk sumber berupa koran menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul artikel. nama koran. kota tempat penerbit. tanggal terbitan. halaman.
ü     Untuk sumber berupa web-site menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul artikel. alamat web-site. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar