Senin, 18 April 2011

Parfum

Kata Parfum (perfume) dari bahasa Latin per fumum yang artinya, “melalui asap”.

Saat ini, parfum modern banyak berterima kasih kepada budaya Islam untuk keberadaan mereka. Islam Alkimia(Islam Alchemy) & Kimia difokuskan di sekitar ekstrasi wewangian melalui penyulingan uap dan juga menawarkan bahan-bahan baru untuk wewangian. Metode distilasi sampai saat ini masih digunakan dalam produksi parfum dan bahkan dalam membuat bahan kimia.

Pengenalan aroma baru sebagian besar berkat pedagang Arab dan Persia, yang melalui jaringan mereka pedagang, memiliki akses ke rempah-rempah yang berbeda, tumbuh-tumbuhan dan bahan lainnya. Muslim juga merupakan peradaban pertama yang sempurna dalam budidaya tanaman di luar lingkungan asli mereka. Melati dan buah jeruk pada khususnya. Kedua bau yang masih digunakan di parfum hari ini.

Pada awal 800, seorang sarjana Irak dengan nama Al-Kindi melakukan sejumlah besar percobaan. Percobaan ini menggabungkan berbagai jenis tanaman dan minyak untuk membentuk produk-produk aroma. Ini tidak dijual di botol tetapi sebagai resep untuk menghasilkan parfum & produk perawatan kulit  dan dianggap sebagai bapak dari industri parfum.

Seorang dokter muslim Persia bernama Ibnu Sina, mengekstrak minyak dari bunga. Percobaan pertama adalah dengan bunga favoritnya, mawar. Dia berhasil berhasil mengekstrak minyak dari kelopak bunga mawar, dan diberilah nama air itu Air Mawar (Rose Water) yang masih digunakan sampai sekarang.

Pedagang dari dunia Arab tiba di Eropa pada 1300, dan dengan mereka membawa parfum pertama. 1370 adalah tahun bahwa alkohol parfum modern pertama diproduksi, yang ditugaskan oleh Ratu Elizabeth dari Hungaria. Air Hungaria atau Hungarian Water, nama parfumnya tetap populer hingga abad ke-16, ketika Renaissance Italia memproduksi Eau du Cologne.

Di Perancis abad 18, terjadi pemborosan parfum datang dari forefont, karena sanitasi sangat buruk. Raja Louis XV menuntut keharuman yang berbeda untuk apartemen sehari-harinya, dan Napoleon terkenal dengan pengeluaran untuk wewangian. Meskipun bahwa kematian Louis XVI membawa akhir untuk pemborosan yang dilembagakan di Perancis, negara yang masih merupakan pusat perdagangan parfum, khususnya di Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar